Hello guys
Aku sudah lama ngga ngisi blog ya karna lagi gak ada hal yang menarik yang bisa dibahas. Tapi sekarang aku comeback dan aku mau sedikit cerita tentang pengalamanku SNMPTN 2018 Non bidikmisi (aku kurang tau kalau bidikmisi, mungkin perbedaanya gak terlalu besar untuk cara penerimaannya) dan semoga tahun-tahun berikutnya ketentuannya tetap sama ya.
Ya jadi berawal dari aku sekolah di SMAN 2 Kediri yang termasuk favorit di kotaku. Dan aku menjalani kehidupanku sebagai siswa biasa saja. Maksudnya biasa saja itu juga gak ikut lomba sampek neko-neko banget, aku ikut lomba aja cuma sampai peserta, wkk. Aku gak pernah sampai lolos babak penyisihan, apalagi juara provinsi atau kota gitu. Ya aku cuma belajar biasa aja di rumah, pokoknya bisa ngerjain soal ulangan harian udah bersyukur banget.
Dan gak kerasa akhirnya kelas 12. Dan aku belum kepikiran buat nglanjutin kuliah dimana. Aku beneran bingung aku enaknya masuk mana. Keluargaku sih nyuruh di kedinasan, kan biar langsung kerja. Tapi aku sama sekali nggak ada minat, beneran. Karena aku bukan tipe anak yang dengan rela hati menjalani yang bukan minatnya. Meskipun cuma kuliah satu tahun pun, yang namanya nggak ada minat mau baru satu semester ngejalanin pasti ngga akan kuat. Contohnya nih kalo di SMA (btw aku anak IPA) dan aku paling gak bisa kimia (anehnya selama aku di SMA, ulangan harianku yang pernah mendapat nilai 100 cuma kimia). Jadi semester pertama aku bener-bener ngerasa kesiksa banget. Aku sama sekali gak paham, mana soal ulangannya susahhhh banget, aku dapet 5 aja udah bersyukur banget. Entah kenapa menurutku kimia meskipun udah dikasih rumus, aku tetep susah ngerjainnya. (Ada yang senasib?) Kelas 11 agak gak terlalu susah (gurunya enak soalnya), waktu kelas 12, hmmm berasa dah susahnya, apalagi ketemu benzena bla bla bla, udah gak tau lagi dah. USBN kimia aku sama sekali gak bisa dan uraian aku kosongi 2, yang 3 cuma modal doa tapi akhirnya lulus juga, ehe. Ya begitulah kalau gak minat dari awal, dibelakang pasti keteteran. Jadi menurutku emang passion penting banget.
Lalu karena aku masih bingung, apalagi semester 5 sudah mau selesai, akhirnya bimbelku ngadain tes seperti, kamu bagusnya masuk mana, seperti tes psikologi gitu. Dan hasilnya bikin aku takjub. Gimana ngga, hasilnya aja aku disuruh di jurusan kimia. Big No! Lalu aku konsul ke psikolog, katanya sih ada bakat disana, tapi otakku gak bisa nyampe sama kimia, jadi ya, cukup di SMA aja aku menyiksa diriku dengan kimia.
Kelas 12 aku rajin banget dengerin kakak-kakak yang promosi universitas, aku juga rajin ikut expo, dari kelas 11 malah. Dan setelah survei dan berkutat dalam doa, akhirnya aku mulai menemukan minat di bidang komputasi, emang sih berkutat sama laptop dan gadget tuh kayak asik banget rasanya. Jadi aku mulai memantapkan diriku untuk di jurusan yang berhubungan dengan komputer, aku milih sistem informasi (kenapa gak teknik informatika? saingannya lumayan hhmm, tapi baik sistem informasi maupun teknik informatika sama bagusnya kok)
Dan bulan Januari atau Februari (mulai lupa wkk), kita upload data di PDSS untuk penyaringan 50% terbaik sekolah. Nilainya harus sama ya seperti di rapor. Oiya ini PENTING BANGET, yang diupload cuma nilai rapor doang, hanya nilai rapor loh ya (kalau tahunku). Jadi kalau aku boleh menarik kesimpulan, mereka cuma melihat nilai rapor kalian. Prestasi piagam sertifikat baru (mungkin) dilihat ketika kamu sudah lolos 50% (katanya kalau gak salah 50% dari semester 1 sampai 5, jadi kalau ada satu semester kamu gak masuk 50% terbaik, kemungkinan bisa gugur, CMIIW). Jadi ya bagi adek-adek, ikut lomba sih penting juga, tapi lebih penting nilai rapor kalian. Kan sayang banget kalau kalian ikut lomba sampai juara juara tapi nilai di sekolah keteteran. Agak aneh memang menurutku, tapi mau gimana lagi, ehe. Kecuali kalian ikut lomba hadiahnya freepass universitas, la itu menurutku patut diperjuangin.
Puji Tuhan bulan Februari atau Maret 2018 mulai pengumuman penyaringan 50% dan aku lolos. Tapi perang yang sesungguhnya sebenarnya baru dimulai. Entah mengapa, dari sini kita bisa melihat watak asli "TEMAN" kita, suka menikung apa nggak, ehe. Aku mendaftarkan diri ke sistem informasi ITS saja (HANYA MEMAKAI PILIHAN PERTAMA, PILIHAN 2 DAN 3 NGGAK AKU ISI). Itupun modal nekat senekat-nekatnya. Kenapa? Kalau normalnya nih kita biasanya tanya tanya ke temen "kamu mau kuliah dimana?", "Jurusan apa?", "Lihat nilai rapormu dong", dan sebagainya tapi aku sama sekali nggak pengen nanya.
Kepedean? Nggak.
Merasa bisa? Nggak juga.
Terus? Karena aku gak mau hanya karena orang lain impianku goyah. Itu sih yang aku pikirin. :) Kalau gak lolos gimana? Ya ikut SBMPTN kan bisa.
Kan SBMPTN susah,, Belum nyoba kok pesimis? Bisa aja lebih gampang dari TryOut SBMPTN kan? (Tapi katanya SBMPTN tahun ini susah dan sistem penilaian yang gak jelas. Sabar yah, angkatan 18 memang angkatan percobaan, kalau emang jalannya pasti lolos kok, rejeki gak akan kemana).
Sainganku di SNMPTN cukup berat, apalagi ditambah tahun lalu ada 1 anak yang diterima di jurusan ini tapi ditinggal (nggak daftar ulang mungkin maksudnya), ingat, peran alumni cukup besar (katanya sih, kalau IPK kakak kelas yang diterima SNMPTN bagus, suatu universitas mau buat menerima siswa lebih banyak lagi di jurusan itu, tapi ya kembali lagi ke kebijakan universitas itu). Kenapa aku bilang cukup berat? Karena aku harus bersaing dengan rangking 1 kelas sekaligus mantan seatmate dengan seabrek piagam juaranya (kalem bener tapi pinter) dan temenku yang sama-sama demen KPOP (ehee) yang baik banget mau dimintain tolong buat ngeprint. Jujur aku merasa ini seperti bunuh diri. Tahun lalu aja udah cuma satu, ditinggal pula, lah ini yang daftar malah 3, bener-bener suatu hal yang WAH kalau ada satu aja yang ketrima. Apalagi apalah aku yang prestasi cuma peserta, jadi akhirnya di tab prestasi, aku ngupload scan piagam peserta (tapi cuma lomba yang ada ITS, ada sih lomba yang lain tapi kayaknya gak penting banget.). Kita maksimal mengupload 3 scan sertifikat (kalau nggak salah). Jadi upload yang sekiranya bisa dibanggakan, wkk.
17 April 2018, adalah hari yang menentukan. Paginya aku masih ada acara perpisahan, aku buat sehappy-happynya (buat persiapan mental) meski belum ada pengumuman lulus sih, ya kita memang beda. Jam 17.00 adalah hal yang ditunggu-tunggu, jujur dari awal aku pesimis banget karena melihat sainganku, jadi aku cuek dan males banget buat buka webnya. Tapi kakakku dan mamaku udah heboh sendiri dan aku meminta mereka untuk melihat hasilnya jam 20.00 (antisipasi server down). Kakakku udah heboh buka laman detik juga, akhirnya ada namaku!!! Aku nggak percaya, kaget, dan takjub, akhirnya aku periksa sendiri di laman resmi SNMPTN. Dan aku lolos!!! Aku bener-bener gak percaya dengan yang kubaca. Waw aku langsung bersyukur sama Tuhan. Bener-bener gak terlupakan, aku bahkan sampai cek 3 kali, kali aja error atau gimana. Tapi ternyata, memang diterima. Dan dari 3 orang yang daftar di jurusan yang sama, 2 orang diterima (aku dan temenku yang rangking 1 kelas).
Kemarin lusa, 8 Mei 2018, aku masih nggak percaya ketika aku daftar ulang di ITS. Beneran luar biasa.
Jadi guys, yang namanya rejeki gak akan nyasar ke tempat lain. SNMPTN yang penting berdoa dan mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Kenapa? SNMPTN itu bukan sesuatu yang bisa dilihat oleh mata seperti nilai ulangan. Kalau remidi apa gak remidi pasti ketahuan kan? Kalau ini bener-bener gak terlihat. Ada temenku yang nilai rapornya bagus banget dan punya prestasi, kalah sama yang biasa saja, prestasinya pun juga gak sebanyak dia. Aneh kan? Tapi gak hanya itu, faktor alumni dan akreditasi sekolah juga jadi pertimbangan lain universitas. Puji Tuhan di wilayah Kediri, SMAN 2 Kediri menjadi sekolah yang siswanya banyak diterima di jalur SNMPTN. Universitas yang menerima juga bagus banget (ITB, UGM, UI, ITS, UNAIR, UNPAD, dll)! (Jadi promosi SMA nih, wkkk).
Mungkin ini sedikit ceritaku tentang SNMPTN 2018. Maaf jika ada pihak yang kurang berkenan. Adik-adik yang akan ikut SNMPTN juga semangat belajar, gak papa kalau ada nilai yang turun, asal gak banyak banyak banget, kalau bisa jangan sampai turun, wkkk. Tetap semangat!
Mau bahas tentang galau jurusan atau mata pilihan UN? Mention/Dm
Twitter: @katarinaa_20
Instagram: katarinaa_20
atau komen aja. Kalau banyak yang minta mungkin aku bisa bahas. Makasihhhh
1 komentar:
Oooo.... gitu ta nim wkwkwkw cerita doi po:)
Posting Komentar